Salah satu langkah untuk menjaga kesehatan dan mengistirahatkan tubuh adalah dengan tidur. Namun, sering kali ketika terbangun setelah terlelap, tubuh masih terasa lelah dan tak cukup asupan tidurnya. Hal ini berhubungan dengan kualitas tidur yang didapat saat malam hari.
Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi kualitas tidur adalah pencahayaan. Tidur dalam keadaan gelap atau dengan mematikan lampu ketika tidur, rupanya memiliki banyak manfaat. Berikut penjelasan lebih detail mengapa lebih baik tidur dalam kondisi lampu dimatikan.
1. Pengaruh Cahaya Terhadap Produksi Melatonin
Melatonin merupakan hormon yang dihasilkan oleh otak, khususnya di kelenjar pineal. Hormon tersebut dapat membantu mengatur siklus tidur dan bangun kita. Dalam kondisi gelap, tubuh mulai memproduksi melatonin, yang memberi sinyal bahwa sudah saatnya untuk tidur.
Sebaliknya, saat ada cahaya, terutama cahaya biru yang dipancarkan oleh gadget, maka produksi melatonin akan terganggu. Akibatnya, kita menjadi sulit mengantuk dan tidur nyenyak. Tidur dalam kegelapan mendukung produksi melatonin secara optimal, membantu kita tidur lebih cepat dan lebih lelap.
2. Kualitas Tidur Lebih Baik
Tidur dalam keadaan gelap tak hanya membantu cepat tertidur, tetapi juga meningkatkan kualitas tidur. Banyak penelitian menunjukkan orang yang tidur dalam kondisi terang sering terbangun di malam hari dan sulit kembali tertidur.
Kegelapan menciptakan suasana yang lebih tenang dan nyaman, memungkinkan kita masuk ke fase tidur yang lebih lelap, yang amat penting untuk proses pemulihan fisik dan mental. Fase tidur nyenyak yang berkualitas ini membantu tubuh memperbaiki diri dan mengembalikan energi.
3. Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Buruknya kualitas tidur akan berdampak negatif bagi kesehatan mental kita. Kurang tidur menyebabkan perasaan stres, kecemasan, bahkan depresi. Ketika kita tidur dalam gelap, otak kita berkesempatan untuk beristirahat dan melakukan pemulihan. Tidur yang cukup dan berkualitas membantu meningkatkan mood dan fungsi kognitif, sehingga tubuh menjadi lebih segar. Dengan tidur yang cukup, kita bisa lebih fokus dan produktif.
4. Mengurangi Risiko Gangguan Tidur
Tidur saat masih adanya cahaya dapat meningkatkan risiko gangguan tidur, seperti insomnia. Cahaya yang terutama berasal dari layar gadget, dapat mengganggu ritme sirkadian kita.
Ritme sirkadian merupakan jam biologis tubuh yang mengatur kapan kita merasa mengantuk dan kapan kita terjaga. Dengan mematikan lampu dan berhenti bermain gadget, membantu menjaga ritme sirkadian tetap stabil. Ini membantu kita tidur lelap serta mengurangi kemungkinan terbangun di malam hari.
5. Meningkatkan Sistem Imun
Tidur yang berkualitas berhubungan erat dengan kesehatan fisik, termasuk sistem kekebalan dalam tubuh. Peneliti menunjukkan bahwa orang dengan tidur yang cukup dan dalam kondisi gelap memiliki sistem imun lebih baik.
Kualitas tidur yang buruk bisa menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Dengan tidur dalam kegelapan, maka tubuh akan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih siap menghadapi berbagai penyakit dan infeksi.
6. Menciptakan Lingkungan Tidur yang Ideal
Menjadikan lingkungan tidur akan mempengaruhi kualitas tidur. Selain dengan mematikan lampu, beberapa hal di bawah ini juga dapat dilakukan:
- Gunakan Tirai Jendela: Gunakan tirai yang gelap untuk menghalangi cahaya dari luar.
- Kurangi Kebisingan: Buatlah suasana tenang dengan cara mengurangi suara dari luar.
- Atur Suhu Ruangan: Pastikan suhu ruangan aman dan nyaman, biasanya antara 18-22 derajat.
- Matikan Gadget: Jauhkan perangkat elektronik dalam bentuk apapun dari tempat tidur untuk menghindari gangguan.
Tidur dalam kondisi gelap sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Dengan mematikan lampu, tubuh bisa memproduksi melatonin, meningkatkan kualitas tidur, dan memperbaiki kesehatan mental. Selain itu tidur yang baik juga dapat mengurangi risiko gangguan tidur dan memperkuat sistem imun. Dengan demikian, mulai biasakan tidur dalam kondisi gelap.