Photo from Pixabay

Kombucha merupakan minuman fermentasi yang terbuat dari teh, gula, dan kultur simbiosis bakteri serta ragi yang dikenal sebagai SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Minuman ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan memiliki sejarah panjang, dengan akar asal usulnya yang diyakini berasal dari Tiongkok kuno sekitar 220 SM. Di Tiongkok, kombucha disebut sebagai teh kesehatan serta dipandang sebagai elixir yang dapat meningkatkan kesehatan dan memperpanjang umur.

Proses pembuatan kombucha diawali dengan menyeduh teh hitam atau teh hijau, kemudian menambahkan gula. Gula dibutuhkan sebagai sumber energi bagi ragi dan bakteri selama fermentasi. Setelah itu, SCOBY ditambahkan ke dalam campuran teh dan gula, dan dibiarkan dalam wadah tertutup selama satu hingga dua minggu. Saat periode ini, fermentasi terjadi, menghasilkan minuman berkarbonasi dengan rasa asam dan sedikit manis, serta menghasilkan berbagai senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan.

Proses Fermentasi Kombucha

Fermentasi menjadi proses inti dari pembuatan kombucha. Ragi dalam SCOBY mengubah gula menjadi alkohol, dan bakteri mengubah alkohol menjadi asam asetat, memberikan rasa asam yang khas pada kombucha. Kombucha juga mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti asam glukonat, dan vitamin B, yang dapat mendukung kesehatan tubuh.

Fermentasi kedua sering dilakukan setelah tahap awal, ketika produsen menambahkan berbagai bahan tambahan seperti buah-buahan, rempah-rempah, atau herbal untuk menciptakan variasi rasa yang unik. Proses ini meningkatkan tingkat karbonasi dan memberikan aroma yang menarik. Rasa populer termasuk jahe, blueberry, lemon, dan lavender, tetapi kreativitas dalam menciptakan rasa tidak terbatas.

Fakta Menarik tentang Kombucha

1. Kandungan Probiotik: Kombucha kaya akan probiotik, bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan pencernaan. Probiotik menjaga keseimbangan mikroflora di usus, yang bisa mengurangi masalah pencernaan, termasuk kembung dan sembelit, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2. Kandungan Antioksidan: Teh yang digunakan dalam pembuatan kombucha, terlebih lagi teh hijau, mengandung banyak antioksidan, seperti polifenol. Antioksidan berperan melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis, misalnya kanker dan penyakit jantung.

3. Variasi Rasa yang Beragam: Kombucha dapat disesuaikan dengan berbagai rasa. Selain variasi klasik, produsen sering bereksperimen dengan menambahkan bahan alami seperti buah segar, rempah, dan herbal. Hal ini tak hanya membuat kombucha lebih menarik tetapi juga memungkinkan penambahan nutrisi dari bahan-bahan tersebut.

4. Meningkatkan Energi: Banyak penggemar kombucha mengatakan bahwa mereka merasa ada peningkatan energi setelah mengonsumsinya. Kandungan vitamin B dan asam amino yang terbentuk selama fermentasi mungkin berkontribusi pada perasaan lebih segar dan bertenaga.

5. Detoksifikasi: Kombucha diklaim mempunyai efek detoksifikasi. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa asam asetat dalam kombucha dapat membantu hati dalam proses detoksifikasi. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memahami sepenuhnya manfaat ini.

6. Kandungan Alkohol: Selama proses fermentasi, alkohol juga diproduksi. Namun, kadar alkohol dalam kombucha biasanya rendah, kurang dari 0,5%, sehingga aman untuk kebanyakan orang. Meski ada kombucha dengan kadar alkohol lebih tinggi, yang dijual sebagai minuman beralkohol.

7. Pentingnya Kebersihan: Dalam proses pembuatan kombucha, kebersihan sangat penting. Kontaminasi akan menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya dan menghasilkan produk yang tidak aman untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, perhatikan dengan saksama saat membuat kombucha di rumah.

8. Peringatan Kesehatan: Meskipun kombucha banyak memberikan manfaat, beberapa orang mungkin mengalami efek samping, seperti kembung atau ketidaknyamanan pencernaan, terutama jika baru pertama kali mencoba. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kombucha.

Dengan demikian, kombucha merupakan minuman yang bukan hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan. Dengan proses fermentasi yang unik dan variasi rasa yang beragam, kombucha telah menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin meningkatkan kesehatan pencernaan dan menikmati minuman alami.

Kemampuannya dalam membantu kesehatan pencernaan hingga potensi efek detoksifikasi, kombucha tetap perlu dipertimbangkan dalam diet sehari-hari. Penting mengonsumsinya dengan bijak dan mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing. Seiring dengan meningkatnya minat terhadap kesehatan dan gaya hidup alami, kombucha akan terus menjadi sorotan sebagai minuman yang menyehatkan dan menyenangkan.