Photo from Pixabay

Gigitan serangga menjadi hal yang paling umum terjadi, terlebih jika hidup di daerah tropis. Bagian tubuh yang digigit serangga sering kali mempunyai pola tertentu, tergantung pada kebiasaan serangga dan kondisi tubuh manusia.

Mengetahui bagian tubuh mana saja yang sering menjadi sasaran gigitan serangga serta alasannya mungkin akan membantu menghindari risiko gigitan dan penyakit yang mungkin ditularkan.

1. Kaki dan Pergelangan Kaki

Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering digigit, terutama oleh nyamuk. Nyamuk tertarik pada kaki karena beberapa alasan:

- Bau Kaki: Kaki menghasilkan asam laktat, karbon dioksida, dan keringat yang menarik perhatian bagi nyamuk.

- Dekat dengan Permukaan Tanah: Nyamuk sering berada dekat tanah, sehingga kaki menjadi target utama mereka.

- Paparan Kulit: Ketika seseorang mengenakan sandal atau berjalan tanpa alas kaki, kulit kaki lebih terekspos.

2. Lengan dan Tangan

Serangga seperti semut, lebah, dan nyamuk sering kali menggigit bagian lengan dan tangan oleh karena:

- Aktivitas: Tangan sering digunakan dalam bergerak dan menyentuh benda, sehingga meningkatkan kemungkinan kontak dengan serangga.

- Paparan Kulit: Saat mengenakan pakaian berlengan pendek, kulit tangan lebih mudah dijangkau serangga.

- Aroma: Keringat dan bau alami pada tangan dapat menarik beberapa jenis serangga.

3. Leher dan Wajah

Leher dan wajah sering menjadi target gigitan nyamuk atau serangga kecil lainnya. Ada beberapa alasan utama:

- Karbon Dioksida: Serangga termasuk nyamuk tertarik pada karbon dioksida yang dikeluarkan saat kita bernapas, membuat wajah menjadi target utama.

- Kulit Sensitif: Kulit di area ini lebih tipis dan sensitif, sehingga memudahkan serangga untuk menusuk kulit.

- Paparan Terbuka: Area wajah dan leher biasanya tidak tertutup pakaian, terutama di cuaca panas.

4. Kepala dan Kulit Kepala

Kutu kepala, kutu busuk, serta beberapa serangga kecil lainnya sering menggigit kepala oleh karena:

- Suhu Tubuh: Kepala cenderung mempunyai suhu yang lebih tinggi, menarik serangga yang mencari panas.

- Rambut sebagai Perlindungan: Rambut memberikan lingkungan yang ideal bagi kutu dan serangga kecil lainnya untuk bersembunyi dan menggigit tanpa terdeteksi.

- Aliran Darah: Kepala mempunyai pembuluh darah yang kaya dan dekat dengan permukaan kulit, membuatnya menarik bagi serangga pengisap darah.

5. Punggung dan Perut

Punggung atau perut sering digigit oleh serangga seperti kutu busuk atau tungau karena:

- Saat Tidur: Serangga ini biasanya aktif di malam hari dan menyerang saat seseorang tidur, di mana punggung atau perut bersentuhan langsung dengan tempat tidur.

- Kulit Tertutup Pakaian Tipis: Kain tipis atau longgar memungkinkan serangga menyusup dan menggigit area tersebut.

6. Area Lipatan Tubuh

Lipatan tubuh seperti ketiak, belakang lutut, dan selangkangan juga menjadi target gigitan oleh karena:

- Kelembapan: Lipatan tubuh cenderung lembap sebab keringat, menciptakan lingkungan ideal bagi serangga.

- Panas Tubuh: Serangga tertarik pada panas, dan lipatan tubuh biasanya lebih hangat dibandingkan bagian lainnya.

Faktor yang Memengaruhi Gigitan Serangga

1. Bau Tubuh: Bau alami manusia, seperti keringat, akan menarik serangga, terutama nyamuk.

2. Warna Pakaian: Serangga tertentu tertarik pada warna gelap yang menyerap panas.

3. Gerakan: Gerakan manusia bisa saja menarik perhatian serangga yang peka terhadap getaran.

4. Pelepasan Karbon Dioksida: Serangga pengisap darah tertarik pada karbon dioksida yang dikeluarkan saat bernapas.

Dengan demikian, bagian tubuh yang sering digigit serangga meliputi kaki, tangan, wajah, leher, kepala, punggung, perut, hingga lipatan tubuh. Serangga tertarik ke bagian-bagian ini sebab kombinasi faktor seperti panas, bau tubuh, paparan kulit, serta karbon dioksida.

Memahami pola gigitan ini, kita bisa mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti mengenakan pakaian tertutup, menggunakan obat anti-serangga, dan menjaga kebersihan tubuh serta lingkungan.