Jangan Terlalu Sering Makan Seblak, Ini Bahayanya!
Menjadi makanan favorit terutama bagi anak muda, seblak sudah tak asing dan tak bosan-bosannya dikonsumsi. Jangan terlalu berlebihan sebab banyak bahayanya!
Seblak merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer, terutama di kalangan anak muda. Hidangan ini terkenal dengan rasa pedasnya yang khas dan bahan utamanya berupa kerupuk basah yang dimasak bersama bumbu-bumbu seperti bawang, cabai, dan kencur.
Meski menggugah selera, konsumsi seblak secara berlebihan akan membawa berbagai risiko bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa bahaya yang perlu diwaspadai jika terlampau sering memakan makanan ini.
1. Tingginya Kandungan Garam
Seblak sering kali menggunakan bumbu instan atau tambahan penyedap rasa yang mengandung kadar garam tinggi. Konsumsi garam berlebihan akan menyebabkan peningkatan tekanan darah atau hipertensi, yang pada akhirnya berisiko pada penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung. Selain itu, asupan garam yang tinggi juga menjadi penyebab retensi cairan dan gangguan fungsi ginjal.
2. Penggunaan Pewarna dan Pengawet
Beberapa jenis kerupuk yang digunakan sebagai bahan utama seblak mengandung pewarna dan pengawet sintetis. Zat-zat ini, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan secara terus-menerus, bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Misalnya, pewarna sintetis tertentu akan memicu reaksi alergi, gangguan pencernaan, atau bahkan berpotensi meningkatkan risiko penyakit kronis seperti kanker.
3. Efek Pedas yang Berlebihan
Rasa pedas yang menjadi ciri khas seblak berasal dari cabai yang digunakan dalam bumbunya. Konsumsi makanan pedas dalam jumlah besar bisa saja mengiritasi lambung, terutama bagi mereka yang mempunyai masalah pencernaan seperti maag atau gastritis.
Selain itu, efek pedas yang terlalu kuat juga akan menyebabkan diare, perut kembung, dan sensasi terbakar di saluran pencernaan.
4. Tingginya Kandungan Lemak
Seblak sering kali dimasak menggunakan minyak dalam jumlah banyak, baik untuk menggoreng kerupuk maupun untuk menumis bumbu. Kandungan lemak yang tinggi ini dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam tubuh, yang berisiko pada penyakit seperti aterosklerosis. Selain itu, konsumsi makanan berminyak secara berlebihan juga dapat memicu obesitas.
5. Kurangnya Nilai Gizi
Seblak cenderung rendah kandungan nutrisi penting seperti protein, serat, dan vitamin, terutama jika tak ditambahkan bahan-bahan bergizi seperti sayuran atau sumber protein lainnya. Pola makan yang tidak seimbang dan didominasi oleh makanan rendah gizi seperti seblak menyebabkan kekurangan zat gizi esensial, yang berujung pada penurunan daya tahan tubuh dan risiko gangguan kesehatan lainnya.
6. Meningkatkan Risiko Ketergantungan pada Makanan Tidak Sehat
Rasa gurih dan pedas pada seblak sering kali membuat orang sulit berhenti mengonsumsinya. Kebiasaan ini cukup berbahaya sebab memicu ketergantungan pada makanan tidak sehat, yang berdampak buruk pada pola makan secara keseluruhan. Konsumsi seblak yang berlebihan juga bisa menggantikan makanan bergizi lainnya yang seharusnya menjadi prioritas dalam diet harian.
Cara Mengurangi Risiko
Untuk tetap menikmati seblak tanpa mengorbankan kesehatan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Gunakan kerupuk dengan pewarna alami dan minim pengawet.
- Kurangi penggunaan garam, penyedap rasa, serta minyak saat memasak.
- Tambahkan bahan-bahan sehat seperti sayuran hijau, telur, ayam, atau tahu untuk meningkatkan nilai gizi.
- Konsumsi seblak dalam porsi kecil dan jangan terlalu sering.
Dengan demikian, seblak memang nikmat dan menggugah selera, tetapi konsumsi yang berlebihan dapat membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Dengan memilih bahan-bahan yang lebih sehat dan mengurangi frekuensi konsumsi, risiko tersebut bisa saja diminimalkan. Tetaplah bijak dalam menikmati makanan favorit agar tubuh tetap sehat dan bugar.