Pemakaian Minyak Telon dan Bedak Pada Bayi Berbahaya?
Semakin berkembangnya zaman, banyak perubahan di kehidupan sehari-hari. Termasuk perawatan bayi, sekarang sudah dilarang pemakaian minyak telon dan bedak bayi.

Minyak telon dan bedak bayi telah lama menjadi bagian dari perawatan tradisional bayi di Indonesia. Minyak telon sering digunakan agar memberi rasa hangat dan mencegah masuk angin, sementara bedak dipercaya menjaga kulit bayi tetap kering dan bebas dari iritasi.
Namun, kini para ahli mengingatkan bahwa penggunaan dua produk ini tak selamanya aman untuk bayi. Kulit dan tubuh bayi yang masih sangat sensitif rentan terhadap efek samping, bahkan dari produk yang dianggap aman sekalipun.
Bahaya Minyak Telon untuk Bayi
Minyak telon mengandung campuran minyak kayu putih, minyak adas, serta minyak kelapa. Meski bahan-bahan pembuatannya berasal dari alam, penggunaannya pada bayi harus sangat hati-hati karena beberapa risiko:
1. Iritasi dan Reaksi Alergi
Kulit bayi sangat sensitif, terutama pada beberapa bulan pertama kehidupannya. Penggunaan minyak telon pada kulit yang terlalu tipis bisa memicu iritasi, ruam, bahkan alergi. Gejala seperti kemerahan, gatal, atau pembengkakan perlu diwaspadai sebagai tanda sensitivitas terhadap produk ini.
2. Gangguan Pernapasan
Aroma minyak kayu putih dalam minyak telon yang menyengat bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan bayi. Hal ini berisiko, terutama pada bayi yang memiliki riwayat asma atau bronkitis. Uap dari minyak telon yang dioleskan di area dada atau leher bisa membuat bayi sesak napas atau gelisah.
3. Risiko Jika Tidak Sengaja Tertelan
Minyak telon yang tidak sengaja tertelan oleh bayi melalui tangan atau benda yang terkena minyak bisa menimbulkan bahaya. Bahan aktif seperti minyak kayu putih akan menyebabkan keracunan jika masuk ke tubuh dalam jumlah tertentu.
4. Kerusakan pada Kulit yang Sudah Bermasalah
Jika bayi memiliki luka kecil, ruam, atau iritasi, minyak telon dapat memperburuk kondisi tersebut. Minyak cenderung menahan panas di permukaan kulit, sehingga menghambat proses penyembuhan.
Bahaya Bedak Bayi
Sementara itu, penggunaan bedak bayi juga tak lepas dari risiko kesehatan, terutama pada organ pernapasan dan kulit bayi:
1. Gangguan Pernapasan Serius
Partikel halus dari bedak sangat mudah terhirup oleh bayi saat diaplikasikan. Hal ini tentu dapat mengiritasi saluran napas, menyebabkan batuk, sesak, hingga masalah serius seperti pneumonia aspirasi. Bahaya ini meningkat jika bedak sering digunakan di area sekitar wajah atau leher.
2. Sumbatan pada Pori-Pori Kulit
Bukannya mencegah biang keringat, bedak justru memperburuknya jika digunakan secara berlebihan. Partikel bedak dapat menyumbat pori-pori kulit bayi, menghambat sirkulasi udara, dan memicu iritasi.
3. Risiko Kandungan Talc atau Parfum
Beberapa bedak bayi mengandung talc, yang jika terhirup dalam jumlah besar mampu menimbulkan gangguan pada paru-paru. Selain itu, parfum yang ditambahkan ke dalam bedak bisa menyebabkan reaksi alergi atau iritasi kulit, terutama pada bayi dengan kulit sensitif.
Cara Perawatan Alternatif yang Aman untuk Bayi
Daripada menggunakan minyak telon atau bedak, ada beberapa cara alami dan aman yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit dan kenyamanan bayi:
- Untuk Menghangatkan Bayi
Berikan pakaian berbahan katun lembut dan jaga suhu ruangan tetap hangat. Jika perlu, gunakan kain tipis untuk membungkus tubuh bayi, seperti kain bedong.
- Mengatasi Biang Keringat atau Ruam
Bersihkan kulit bayi secara rutin dengan air hangat tanpa sabun keras. Pastikan kulit bayi benar-benar kering sebelum memakaikan pakaian. Jika kulit bayi terasa kering, gunakan pelembap alami seperti minyak kelapa murni.
- Mengurangi Gesekan pada Lipatan Kulit
Untuk menggantikan fungsi bedak, gunakan kain lembut untuk menyeka keringat di area lipatan kulit. Pilihan lain adalah menggunakan krim berbahan dasar alami yang direkomendasikan dokter.
Meskipun minyak telon dan bedak bayi tampak seperti solusi praktis, penggunaan kedua produk ini perlu dihindari atau setidaknya dibatasi. Efek samping yang mungkin timbul, seperti iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga risiko keracunan, jauh lebih berbahaya dibandingkan manfaat yang ditawarkan.
Dengan demikian, sebagai orang tua, pilihlah metode perawatan yang lebih alami dan aman untuk bayi. Konsultasikan dengan dokter anak apabila ragu menggunakan produk tertentu. Dengan pendekatan yang hati-hati, kita bisa memastikan bahwa perawatan bayi tidak hanya nyaman tetapi juga aman bagi kesehatan jangka panjang mereka.