Alasan CPR Selamatkan Nyawa Seseorang!
Bagi yang sering menonton film, pasti tak asing dengan tindakan yang dinamakan CPR atau pompa jantung. Apa alasan CPR dijadikan sebagai pertolongan yang utama?

Cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru merupakan teknik penyelamatan yang digunakan dalam keadaan darurat saat seseorang mengalami henti jantung. Teknik ini melibatkan kompresi dada dan pernapasan buatan untuk menjaga sirkulasi darah dan oksigen ke otak dan organ vital lainnya. Berikut beberapa alasan mengapa CPR bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
1. Memulihkan Sirkulasi Darah
Saat seseorang mengalami henti jantung, maka jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh. CPR berfungsi menggantikan fungsi jantung dengan memberikan kompresi dada yang teratur. Kompresi ini menciptakan tekanan yang mendorong darah yang kaya oksigen ke otak dan organ vital lainnya, menjaga fungsi tubuh tetap berjalan sementara.
Kompresi dada yang efektif harus dilakukan dengan kecepatan sekitar 100 hingga 120 kali per menit dan dengan kedalaman sekitar 5-6 cm pada orang dewasa. Hal ini memastikan tekanan yang cukup untuk mendorong darah keluar dari jantung dan ke seluruh tubuh.
2. Mempertahankan Pasokan Oksigen ke Otak
Otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Tanpa aliran darah yang cukup, sel-sel otak mulai mati dalam waktu 4 hingga 6 menit. Melalui CPR, pasokan oksigen ke otak akan tetap terjaga, mengurangi risiko kerusakan otak permanen dan meningkatkan peluang korban untuk pulih sepenuhnya.
Jika aliran darah terhenti terlalu lama, korban bisa mengalami kerusakan otak yang parah bahkan jika detak jantung berhasil dipulihkan. Oleh karena itu, CPR harus dimulai segera untuk meminimalkan dampak buruk tersebut.
3. Memberikan Waktu untuk Pertolongan Medis
CPR bukan solusi jangka panjang, tapi tindakan ini memberikan waktu bagi tim medis untuk tiba dan memberikan perawatan lanjutan seperti defibrilasi menggunakan alat Automated External Defibrillator (AED). Dengan segera memberikan CPR, korban mempunyai peluang lebih besar untuk bertahan hidup hingga mendapatkan bantuan medis profesional.
4. Mengembalikan Irama Jantung Normal
Dalam beberapa kasus, CPR bisa memicu detak jantung untuk kembali ke ritme normal. Meski defibrilasi sering kali dibutuhkan, tindakan CPR yang tepat dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan defibrilasi, terutama jika dilakukan dalam beberapa menit pertama setelah henti jantung.
AED memainkan peran penting dalam mengembalikan irama jantung yang normal dengan memberikan kejutan listrik. Namun, CPR harus dilakukan sebelum dan setelah penggunaan AED untuk memaksimalkan efektivitas penyelamatan.
5. Mencegah Kerusakan Organ Vital Lainnya
Selain otak, organ-organ vital seperti ginjal, hati, serta paru-paru juga bergantung pada suplai darah yang memadai. CPR memastikan bahwa darah tetap bersirkulasi ke seluruh tubuh, mencegah kerusakan organ yang lebih luas yang bisa terjadi jika darah berhenti mengalir.
Jika organ-organ ini tak mendapatkan cukup darah dan oksigen, fungsinya akan terganggu, yang akan menyebabkan komplikasi serius bahkan jika korban berhasil diselamatkan.
6. Tindakan Darurat yang Mudah Dipelajari
CPR relatif mudah dipelajari oleh siapapun. Pelatihan CPR tersedia secara luas dan dapat dilakukan oleh orang awam. Dalam banyak kasus, tindakan CPR oleh orang di sekitar korban dapat membuat perbedaan besar sebelum petugas medis tiba.
Banyak organisasi seperti Palang Merah dan lembaga kesehatan lainnya menawarkan pelatihan CPR dengan sesi praktik langsung. Kesadaran dan pelatihan ini bisa menjadi keterampilan hidup yang sangat penting.
7. Meningkatkan Peluang Bertahan Hidup
Statistik menunjukkan bahwa CPR yang dilakukan segera setelah henti jantung mampu melipatgandakan peluang korban untuk bertahan hidup. Setiap menit yang berlalu tanpa tindakan CPR menurunkan kemungkinan bertahan hidup sebesar 7% hingga 10%.
Bahkan jika seseorang merasa tidak yakin tentang teknik CPR yang sempurna, melakukan sesuatu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa. Tindakan sederhana dapat menyelamatkan hidup seseorang dalam situasi darurat.
8. Mengurangi Trauma Emosional bagi Keluarga
Melakukan CPR juga akan memberikan harapan bagi keluarga korban. Menyaksikan seseorang mengalami henti jantung adalah pengalaman yang traumatis, tetapi mengetahui bahwa seseorang mengambil tindakan dapat memberi mereka rasa lega dan harapan untuk kesembuhan korban.
Dengan demikian, CPR adalah tindakan penyelamatan penting yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang dalam keadaan darurat. Melalui pemulihan sirkulasi darah dan pasokan oksigen ke otak, CPR memberikan kesempatan hidup bagi korban henti jantung sebelum mendapatkan perawatan medis lanjutan.
Karenanya, mempelajari dan memahami cara melakukan CPR menjadi keterampilan yang sangat berharga yang dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati.