Dismenore adalah Nyeri Saat Haid, Ini Tips Mengatasinya

Setiap wanita yang melewati masa pubertas pasti akan mengalami menstruasi yang disertai dengan dismenore atau rasa nyeri di bagian tertentu.

Dismenore adalah Nyeri Saat Haid, Ini Tips Mengatasinya
Dismenore

Dismenore adalah masalah yang kerap dihadapi oleh wanita. Dismenore merujuk kepada haid yang berkepanjangan. Gejala ini muncul ketika seorang wanita memasuki masa pubertas dan biasanya akan berlangsung sepanjang hidupnya. Gejala-gejala dismenore biasanya berupa nyeri perut, sakit kepala, nyeri otot, sakit di sekitar area pinggang, bintik-bintik darah berwarna merah kecoklatan, pendarahan berlebihan, dan pembesaran rahim (dikenal sebagai adneksitis). Selain gejala-gejala fisik, gejala-gejala yang berkaitan dengan dismenore juga dapat berupa nyeri psikologis termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan haid lainnya.

 

Baca juga: Sering Nyeri Haid, Waspada itu Gejala Dismenore

 

Rasa sakit saat mengalami dismenore bisa diatasi dengan obat-obatan, fisioterapi, akupuntur, dan obat alami. Untuk mengurangi rasa sakit, penderita dapat menggunakan obat-obatan pereda nyeri (NSAID, misalnya ibuprofen dan parasetamol), antikontrasepsi oral, dan hormon sintetis. Akupuntur dan fisioterapi juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Obat alami juga dapat digunakan untuk menghilangkan gejala dismenore seperti rempah-rempah, herbal, dan vitamin.

 

Apa itu Dismenore?

Dismenore adalah nama lain untuk nyeri haid yang sering dialami oleh wanita. Gejalanya berkisar dari nyeri ringan hingga yang parah, dan bisa mencakup kram perut, pusing, dan pelemasan tubuh. Rasa sakit ini biasanya terjadi pada beberapa hari sebelum haid dan tingkatnya biasanya berkurang setelah haid dimulai. Dismenore umumnya akan hilang di usia 30-an dan 40-an, namun beberapa wanita mungkin masih mengalami gejalanya hingga menopause.

Dismenore adalah istilah umum yang dipakai untuk merujuk pada nyeri di abdomen bawah sebelum atau selama periode menstruasi. Biasanya ditemukan pada wanita dewasa dan remaja yang memiliki periode menstruasi normal. Nyeri sering berlangsung dari 1 hingga 7 hari dan dapat meningkat dengan usia. Nyeri ini biasanya mereda setelah menstruasi berakhir.

Sebelum mengalami periode menstruasi, wanita yang mengalami dismenore biasanya akan mengalami gejala-gejala seperti sakit perut, mual, lidah kaku, dan pusing. Nyeri yang dialami akan bervariasi, dari kram perut ringan hingga kram yang sangat menyakitkan, serta dapat menyebar ke bagian bawah belakang, punggung, atau paha.

 

Tips Ketika Mengalami Dismenore

1. Beristirahat Cukup

Beristirahat yang cukup akan sangat membantu mengurangi rasa sakit akibat dismenore. Dengan istirahat yang cukup, tubuh akan bisa mengelola kadar hormon yang baik.

2. Lakukan Latihan Ringan

Berolahraga secara teratur dan lakukan latihan ringan di sela-sela jam istirahat. latihan yoga atau stretching dapat membantu mengurangi rasa sakit.

3. Konsumsilah Makanan Sehat

Kurangilah konsumsi makanan kaya lemak dan gula serta konsumsilah makanan yang kaya akan antioksidan seperti sayur, buah-buahan, buah beri, dan minyak ikan.

4. Minum Teh Herbal

Minumlah teh herba yang diketahui bisa mengurangi rasa sakit dan gatal saat dismenore.

5. Gunakan Metode Pengontrolan Perasaan

Cobalah untuk mengontrol perasaanmu dengan meditasi dan relaksasi. Ini akan membantu menenangkan tubuhmu yang bergejolak sehingga rasa sakit tersebut dapat diredam.

6. Berhenti Merokok dan Meminum Alkohol

Merokok dan minum alkohol akan meningkatkan risiko menderita gangguan menstruasi. Berhenti merokok dan minum alkohol serta kurangi stres akan dapat membantu mengurangi rasa sakit saat dismenore.

 

Dismenore dapat dikelola dengan cara-cara alami, seperti berolahraga, mengonsumsi suplemen, dan mengonsumsi makanan dengan mineral penting. Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dismenore. Namun, sebelum Anda memulai pengobatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Makanan yang dapat berguna selama periode dismenore adalah yang rendah karbohidrat, tinggi protein, dan menyertakan minyak zaitun, jambu biji, kacang-kacangan, dan ikan.

Selain mengonsumsi makanan yang beragam, wanita dengan dismenore harus mencoba untuk meningkatkan aktivitas fisik secara teratur. Ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya. Aktivitas perawatan dismenore juga dapat meliputi yoga, meditasi, dan relaksasi.

Jika Anda mengalami dismenore, penting untuk melakukan kontrol tingkat stres, beristirahat dengan cukup, dan menghindari konsumsi alkohol, kafein, atau rokok. Dengan mengikuti ini dan cara lainnya yang disarankan oleh dokter Anda, Anda akan dapat melihat perbaikan dalam kondisi Anda.

Kesimpulannya, dismenore adalah masalah yang harus dihadapi oleh semua wanita, meskipun dapat diobati dan diatasi. Namun, setiap wanita memiliki toleransi rasa sakit berbeda-beda, sehingga pengobatan dismenore harus disesuaikan dengan karakteristik individu.