Miopia, Saat Mata Tak Mampu Melihat Objek Jauh!

Kacamata atau lensa sering dipakai untuk membantu memfokuskan visual yang menjadi tugas utama mata. Bagi yang tak bisa melihat objek jauh, dinamakan miopia.

Miopia, Saat Mata Tak Mampu Melihat Objek Jauh!
Photo by Pixel

Miopia atau yang lebih dikenal dengan mata minus ialah kondisi penglihatan seseorang mengalami kesulitan melihat objek yang jauh secara jelas. Kondisi ini terjadi oleh sebab cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan jatuh di depan retina.

Hal ini berakibat objek yang berada jauh dari mata terlihat buram atau tidak fokus. Mari simak bagaimana pandangan seseorang dengan miopia, penyebab, dan bagaimana kondisi ini memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

1. Bagaimana Pandangan Orang dengan Miopia

Orang yang memiliki miopia biasanya bisa melihat objek dekat dengan jelas, seperti saat membaca atau melihat layar ponsel, tetapi kesulitan melihat benda atau orang dari jarak jauh. Berikut beberapa karakteristik pandangan orang dengan mata minus, antara lain:

- Penglihatan Kabur Melihat Jarak Jauh: Penderita miopia melihat objek jauh dengan kualitas yang buram atau tidak fokus. Misalnya mereka mungkin tidak mampu membaca papan reklame, melihat tulisan di papan tulis dari belakang kelas, atau melihat rambu jalan dari kejauhan dengan jelas.

- Memicingkan Mata: Penderita miopia sering kali memicingkan mata mereka ketika melihat objek jauh dupaya bisa fokus. Dengan memicingkan mata, cahaya yang masuk ke mata sedikit terbatas sehingga fokus bisa meningkat sementara, meskipun hal ini tidak mengatasi masalah utama.

- Kelelahan Mata: Sebab upaya keras untuk melihat objek yang jauh, penderita mata minus dapat merasakan kelelahan mata yang menyebabkan mata terasa kering, lelah, atau bahkan sakit kepala. Ini bisa lebih terasa saat menatap layar atau melihat sesuatu dalam waktu lama.

- Keterbatasan dalam Beberapa Aktivitas: Aktivitas tertentu, seperti mengemudi atau berolahraga, akan menjadi tantangan bagi mereka yang memiliki miopia. Untuk memastikan keamanan saat mengemudi atau melakukan kegiatan yang membutuhkan penglihatan jauh, mereka mungkin perlu memakai kacamata atau lensa kontak.

2. Penyebab Miopia

Miopia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik genetik maupun lingkungan. Beberapa penyebab utamanya meliputi:

- Faktor Genetik: Miopia sering kali diwariskan dalam keluarga. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, kemungkinan anak mereka juga akan mengalami kondisi ini meningkat.

- Pengaruh Lingkungan dan Kebiasaan: Gaya hidup yang melibatkan banyak kegiatan dekat seperti membaca, bekerja di depan komputer, atau menggunakan ponsel dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko miopia. Selain itu, kurangnya aktivitas luar ruangan dan paparan sinar alami pada anak-anak juga dianggap dapat memperburuk perkembangan miopia.

- Perubahan Bentuk Bola Mata: Pada penderita miopia, bentuk bola mata cenderung lebih panjang dari yang normal atau kornea mata lebih melengkung, sehingga cahaya yang masuk difokuskan di depan retina, bukan langsung di atasnya.

3. Pengaruh Miopia pada Kehidupan Sehari-hari

Miopia akan memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya dalam berbagai cara, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Berikut ini ialah beberapa dampak miopia pada kualitas hidup:

- Pembatasan Aktivitas: Keterbatasan penglihatan jauh akan membuat beberapa aktivitas menjadi sulit atau bahkan berbahaya tanpa bantuan alat bantu visual, seperti mengemudi atau berolahraga.

- Ketergantungan pada Alat Bantu Visual: Penderita miopia umumnya memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk membantu melihat dengan jelas. Penggunaan alat bantu visual ini bisa menjadi ketergantungan yang mempengaruhi kepercayaan diri dan kenyamanan.

- Potensi Komplikasi Kesehatan Mata: Jika miopia semakin parah, kondisi ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan mata lainnya, seperti glaukoma, katarak, hingga degenerasi makula. Oleh karena itu, penting untuk memantau kondisi miopia secara rutin dan mencari pengobatan yang tepat.

Penanganan Miopia

Penanganan miopia bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti penggunaan kacamata, lensa kontak, atau prosedur bedah seperti LASIK untuk memperbaiki fokus cahaya pada retina. Namun, bagi anak-anak dan remaja, penanganan miopia dini seperti ortokeratologi (lensa kontak khusus yang dipakai saat tidur) atau terapi atropin bisa memperlambat perkembangan miopia.

Dengan demikian, miopia menjadikan pandangan ke objek jauh tampak kabur dan sulit untuk difokuskan. Meski kondisi ini umum, dampaknya bisa bervariasi tergantung pada seberapa parah gangguannya. Dengan alat bantu visual atau metode perawatan lain, penderita miopia dapat meningkatkan kualitas penglihatan mereka dan mengurangi ketergantungan pada alat bantu.