Kurang Empati, Bisa Jadi Sosiopat!

Pernahkah bertemu dengan orang yang kurang empati terhadap orang lain? Atau, orang yang tak merasa bersalah meski jelas-jelas salah? Bisa jadi sosiopat.

Kurang Empati, Bisa Jadi Sosiopat!
Photo from Pixabay

Istilah sosiopat sering kali muncul dalam diskusi mengenai gangguan kepribadian, terutama yang berhubungan dengan perilaku anti-sosial. Sosiopat merupakan istilah yang mengacu pada seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder atau ASPD).

Orang dengan kondisi ini cenderung akan menunjukkan perilaku yang tidak menghargai norma sosial, kurang empati, dan juga manipulatif. Artikel ini akan membahas lebih jauh tentang apa itu sosiopat, ciri-cirinya, serta dampak pada kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Sosiopat?

Sosiopat ialah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu dengan karakteristik gangguan kepribadian antisosial. Gangguan ini biasanya mulai terlihat pada masa remaja atau awal dewasa dan sering kali berlanjut sepanjang hidup seseorang.

Seseorang yang sosiopat tidak menghormati hukum, norma, atau hak orang lain. Mereka sering kali berperilaku impulsif, tidak jujur, juga tidak merasa bersalah atas tindakan mereka yang merugikan orang lain.

Meski keduanya termasuk dalam spektrum gangguan kepribadian antisosial, antara psikopat dan sosiopat berbeda. Sosiopat lebih emosional dan impulsif, sementara psikopat lebih tenang, terorganisir, dan sering kali lebih manipulatif secara strategis.

Ciri-Ciri Sosiopat

Sosiopat mempunyai sejumlah ciri khas yang dapat dikenali, antara lain:

1.     Kurangnya Empati: Sosiopat sering tidak dapat merasakan atau memahami perasaan orang lain. Mereka tidak peduli jika tindakan mereka melukai orang lain.

2.     Perilaku Manipulatif: Mereka cenderung memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi, baik secara emosional, finansial, atau hal-hal lainnya.

3.     Impulsivitas dan Agresivitas: Sosiopat sering kali bertindak tanpa pikir panjang dan akan menjadi agresif atau konfrontatif saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

4.     Tidak Memiliki Rasa Bersalah: Mereka jarang merasa bersalah atau bertanggung jawab atas tindakan mereka, bahkan jika tindakan tersebut jelas salah.

5.     Kesulitan Menjaga Hubungan: Karena sifat manipulatif dan kurangnya empati, sosiopat sering kesulitan mempertahankan hubungan jangka panjang.

6.  Perilaku Kriminal atau Anti-Sosial: Mereka mungkin sering melanggar hukum atau norma sosial, seperti mencuri, menipu, atau bertindak kasar.

Penyebab Sosiopat

Penyebab pasti sosiopati tidak sepenuhnya dipahami, tetapi sejumlah faktor dianggap berperan, antara lain:

  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian atau perilaku antisosial akan meningkatkan risiko gangguan ini.
  • Lingkungan: Pengalaman trauma, kekerasan, serta pengabaian selama masa kecil sering dikaitkan dengan perkembangan gangguan ini.
  • Ketidakseimbangan Kimia Otak: Gangguan dalam fungsi otak tertentu, seperti area yang mengatur emosi dan pengambilan keputusan, dapat berkontribusi.

Dampak Sosiopati dalam Kehidupan

Sosiopat akan memengaruhi kehidupan mereka sendiri juga orang-orang di sekitarnya secara signifikan. Mereka mungkin mempunyai masalah dalam pekerjaan, hubungan, atau kehidupan sosial sebab sifatnya yang impulsif dan kurang bertanggung jawab. Dalam konteks sosial, mereka akan menjadi ancaman karena perilaku manipulatif atau destruktif mereka.

Namun, tidak semua sosiopat berperilaku kriminal. Beberapa dari mereka mampu menjalani kehidupan normal, terutama jika mereka belajar mengendalikan impuls dan mengenali batas sosial.

Apakah Sosiopat Bisa Diobati?

Mengelola perilaku sosiopat menjadi tantangan besar, tetapi bukan tidak mungkin. Terapi, seperti terapi perilaku kognitif, akan cukup membantu mengurangi beberapa perilaku destruktif. Namun, keberhasilan perawatan sangat tergantung pada keinginan individu untuk berubah, yang sering kali menjadi kendala besar sebab mereka jarang merasa ada yang salah dengan diri mereka.

Dengan demikian, sosiopat merupakan individu dengan gangguan kepribadian antisosial yang menunjukkan perilaku manipulatif, impulsif, dan kurang empati. Kondisi ini dapat berdampak besar pada kehidupan mereka dan orang-orang di sekitar mereka.

Meski sulit diobati, pendekatan terapeutik yang tepat akan membantu mengelola beberapa aspek perilaku sosiopat. Memahami kondisi ini akan menjadi langkah penting untuk menghadapi dan mendukung individu dengan gangguan ini.