Penjelasan Sindrom Todd, Bikin Penderita Jadi Alice in Wonderland

Distorsi penglihatan dan halusinasi adalah gejala dari sindrom todd yang membuat penderita merasakan sensasi memiliki sudut pandang Alice in Wonderland.

Penjelasan Sindrom Todd, Bikin Penderita Jadi Alice in Wonderland
Ilustrasi Alice in Wonderland

Sindrom Todd atau Dismestropsia, juga acapkali disebut dengan Sindrom Alice in Wonderland ialah sebuah kondisi yang menyebabkan menderitanya mengalami distorsi persepsi, yaitu terganggunya proses dalam mengidentifikasi sebuah informasi yang diterima sehingga memungkinkan hal itu keliru dan salah. Penderitanya bisa saja mengalami Makropsia (melihat benda menjadi lebih besar), Mikropsia (melihat benda menjadi lebih kecil), Pelopsia (melihat tampak lebih dekat dari sebenarnya), atau Teleopsia (melihat tampak lebih jauh dari aslinya). Selain distorsi persepsi visual, distorsi dapat terjadi pada indra-indra yang lain.

  

Sejarah Sindrom Todd atau Alice in Wonderland

Disebut pula Sindrom Todd dikarenakan mengikuti deskripsi pada 1955 oleh Dokter John Todd (1914–1987), seorang konsultan psikiater Inggris di RS High Royds Menston, West Yorkshire. Ia menemukan beberapa pasiennya menderita sakit kepala parah, menyebabkan mereka merasakan dan melihat objek menjadi tidak proporsional. Meskipun begitu, tidak satu pun yang menderita tumor otak, penyakit mental, atau kelainan pada penglihatan. Semua pasien dapat berpikir jernih dan membedakan mana kenyataan mana halusinasi, tetapi persepsi mereka terganggu.

Gejala Sindrom Todd

Ada lebih dari enam puluh gejala yang terkait Sindrom Todd atau Alice in Wonderland ini, seperti memengaruhi indra pendengaran, penglihatan, sensasi, sentuhan, serta persepsi rupa seseorang. Gejala umum pada sindrom ini ialah mual, migrain, pusing, dan agitasi (perasaan jengkel, gelisah, dan gugup yang membuat seseorang meremas-remas tangan tanpa henti atau mondar-mandir). Adapun gejala jarang yang dialami para pengidap Sindrom Todd atau Alice in Wonderland.

1. Distorsi Visual/Penglihatan

Para penderita mengalami ilusi pengurangan, perluasan, ataupun distorsi pada rupa tubuh mereka sendiri, seolah merasa bahwa tubuhnya menyusut atau merasa tubuh mereka menjadi lebih tinggi dan besar. Orang yang menderita penyakit saraf tertentu dapat mengalami halusinasi serupa.

Pada tahun 2014 bahwa dari semua kasus klinis, kurang lebih 85% penderita hadir dengan distorsi persepsi modalitas sensorik tunggal, misalnya hanya bersifat penglihatan atau pendengaran, mayoritas pula hanya mengalami satu saja, Makropsia atau Mikropsia.

Melihat warna lebih terang, melihat benda tiga dimensi menjadi datar, garis lurus terlihat bergelombang dan menekuk-nekuk.

2. Halusinasi

Halusinasi tambahan yang kadang-kadang dikaitkan pula dengan Sindrom Todd atau Alice in Wonderland adalah Zoopsia di mana melibatkan halusinasi hewan-hewan kecil semacam tikus, semut, dan lainnya, ataupun hewan-hewan besar seperti gajah, anjing, jerapah, dan sebagainya. Beberapa orang mungkin mengalami bersamaan dengan demam.

3. Depersonalisasi

Penderitanya seringkali mengalami sebuah perasaan seperti terputus dari tubuh, pikiran, lingkungan, dan perasaannya sendiri.

4. Distorsi Waktu dan Pendengaran

Gangguan ini dapat mencakup membesaran atau perluasan dari suara lembut atau salah menafsirkan suara umum. Termasuk nada, kebisingan, musik yang aneh atau suara-suara tidak jelas.

Juga dapat mengalami kehilangan rasa waktu, seolah waktu berjalan sangat cepat mirip pengalaman LSD ataupun melihat objek yang sebenarnya bergerak tetapi ketika penderita Sindrom Todd atau Alice in Wonderland melihatnya bergerak cepat tak terkendali. 

 

Penyebab Sindrom Todd atau Alice in Wonderland

Karena masih belum umum, sulit untuk menentukan apa penyebab utamanya. Setengah dari kasus ini tidak pernah diketahui. Tampaknya Virus Ebstein-Barr menjadi penyebab umum bagi anak-anak dan migrain lebih sering pada penderita orang-orang dewasa.

  1. Hipotesis otak: dapat disebabkan jumlah aktivitas listrik tidak normal yang menyebabkan aliran darah abnormal di otak yang berhubungan dengan proses persepsi dan tekstur visual.
  2. Penyakit menular: Tahun 2021 menyebutkan bahwa ada kaitannya dengan penyakit menular pada Sindrom Todd atau Alice in Wonderland, terutama pada anak-anak. Seperti virus Epstein-Barr, Influenza, Zika, Virus Varicella Zoster, dan lainnya.
  3. Pengaruh genetik dan lingkungan: komponen genetik mungkin saja, tetapi bukti masih belum meyakinkan. Banyak ditemukan orang tua yang mengalami gejala serupa dan anak-anaknya mengalami Sindrom Alice in Wonderland. Pengaruh lingkungan meliputi konsumsi obat-obatan. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut kaitan antara penyakit ini dengan genetik dan lingkungan.
  4. Gangguan kejiwaan, depresi, skizofrenia, pun menjadi salah satu penyebab penyakit ini.

 

Penanganan dan Pencegahan Sindrom Todd 

Sampai kini masih belum ada pemeriksaan yang mampu mendiagnosis pasti Sindrom Todd atau Alice in Wonderland. Dokter dapat melakukan pemeriksaan demi mengetahui adanya penyakit bergejala sama, seperti pemeriksaan MRI, EEG, dan tes darah.

Umumnya sindrom ini tak perlu pengobatan khusus karena dapat membaik sendirinya, tetapi mengobati kondisi yang dicurigai sebagai penyebab Sindrom Todd atau Alice in Wonderland dapat mencegah kembali munculnya gejala. Seringkali kebanyakan disebabkan oleh migrain. Mengobatinya dapat menambah kesempatan mencegah Sindrom Alice in Wonderland atau Sindrom Todd ini, ialah dengan:

  1. Makan porsi seimbang.
  2. Banyak mengonsumsi buah dan sayuran sehat dan segar.
  3. Membatasi konsumsi alkohol.
  4. Mengurangi makanan olahan, makanan dan minuman instan.
  5. Terapi atau meditasi dan relaksasi.
  6. Rajin memeriksakan diri ke dokter demi pencegahan yang lebih lengkap.

 

Dikatakan tak berbahaya, sindrom ini dapat mengakibatkan disorientasi dan juga mengganggu aktivitas-aktivitas setiap harinya. Jika merasa mengalami gejala-gejala yang serupa seperti yang disebutkan di atas, ada baiknya segera periksakan ke dokter saraf sehingga mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan benar. Ingat pula, jangan mendiagnosis sendiri tanpa didampingi seorang ahli.

 

Baca juga: Suka Pura-pura Bahagia, Awas Itu Duck Syndrome!

 

Sumber gambar: https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Alice_par_John_Tenniel_03.png