Kerontokan Hebat? Hati-Hati Alopecia Areata!
Orang-orang di seluruh dunia pasti pernah mengalami yang namanya kerontokan. Namun, ada kerontokan hingga menyebabkan kepala botak atau pitak yang disebut Alopecia Areata.

Orang-orang di seluruh dunia mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, tua dan muda, pasti pernah mengalami hal yang namanya kerontokan, entah karena stres atau rambut yang rusak atau kurang dirawat. Namun, ada kerontokan hingga menyebabkan kepala botak atau pitak yang disebut Alopecia Areata. Sama dengan penyakit yang diderita istri Aktor Hollywood Will Smith, Jada Smith.
Alopecia Areata adalah kebotakan atau kerontokan rambut yang sering menimbulkan bintik-bintik botak atau pitak di area berambut—banyak mengambil bentuk, tetapi seringkali oval atau bulat—paling banyak menyerang kepala. Sistem imun tubuh para penderitanya merusak dan menyerang folikel-folikel rambut hingga mengecil dan tak lagi memproduksi rambut (Autoimun), umumnya area rontok akan geli atau nyeri. Pada kasus ini rambut yang berada dekat pitak atau bintik botak akan lebih mudah tercabut dibandingkan dengan bagian-bagian lain yang sehat. Kebotakan ini terjadi baik secara mendadak maupun bertahap.
Alopecia Areata diindentifikasikan beberapa orang ke dalam kondisi nethek alkitabiah bagian dari gangguan kulit tzaraath yang besar.
Alopecia Areata sendiri bisa menyerang satu area saja secara merata yang disebut Alopecia Areata Totalis. Adapula yang menyerang seluruh bagian tubuh yang memiliki rambut yang disebut dengan Alopecia Areata Universalis. Penyakit tersebut dominan menyerang pada seseorang yang belum menginjak usia 30–40 tahun. Paling sering terjadi pada remaja, masa awal kanak-kanak, ataupun dewasa muda, pun orang yang memiliki kondisi yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.
Kuku-kuku penderita Alopecia Areata sering mengalami perubahan, misal kuku tampak berlekuk, kemerah-merahan, menjadi asar atau tipis hingga mudah untuk terbelah.
Penyebab Alopecia Areata
Penyebab kondisi Alopecia Areata adalah imun atau Autoimun. Masih belum jelas dan pasti kenapa imun menyerang folikel rambut, tetapi kondisi tersebut dapat dipicu oleh stres berat, trauma, mengalami infeksi virus, atau perubahan hormon sekalipun.
Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjangkit Alopecia Areata, yaitu keturunan dari orang yang mengidap Alopecia Areata, menderita gangguan kromosom, lupus, dermatitis topik, kekurangan vitamin D atau penyakit tiroid. Alopecia Areata bukan sebuah penyakit menular, faktor genetik tampak memegang lebih besar penyebab seseorang bisa mengidap penyakit ini. Selain itu, penyakit tersebut memiliki risiko genetik pada penderita rheumatoid arthritis, penyakit celiac, dan diabetes tipe 1.
Gejala Alopecia Areata
Gejala Alopecia Areata sendiri berupa kebotakan pitak di salah satu tempat atau lebih di area-area lain yang memiliki rambut. Kebotakan biasa terjadi di samping, bawah, atau melingkar. Kebotakan atau kerontokan ini sering kali kambuh, bukan hanya sekali begitu terserang di awal saja. Kerontokan dan pertumbuhan rambut pada area yang berbeda terjadi bersamaan, penyakit ini dapat berkurang sementara waktu ataupun permanen. Alopecia Areata sangat berdampak pada mental si penderita. Pengidap penyakit ini rentan terkena depresi dan penurunan kualitas hidup, yang disebabkan kepercayaan diri turun lantaran rambut rontok hingga botak.
Studi yang dilakukan tahun 2010 mengidentifikasi bahwa 129 polimorfisme nukleotida tunggal terkait Alopecia Areata. Gen yang terlibat mengendalikan aktivasi dan proliferasi sel T regulator.
Apakah Alopecia Areata Bisa Disembuhkan?
Penderita Alopecia Areata pada umumnya dapat menumbuhkan kembali rambutnya sendiri, tetapi pada beberapa kasus kebotakan terjadi secara permanen. 34–50% pengidap mengalami penyembuhan spontan pada kurun waktu 1 tahun, 67% yang kehilangan rambut kurang dari 25% akan menunjukkan pertumbuhan rambut, sedang para penderita Alopecia Areata total kebanyakan tetap stabil atau makin memburuk.
Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkannya secara total, tetapi obat-obat tertentu mampu membantu merangsang kembali rambut.
Obat Alopecia Areata
-
- Kortikosteroid: Diberikan dalam bentuk obat oles, obat minum, atau suntikan ada area kebotakan.
- Minoxidil: Merangsang pertumbuhan rambut dan dapat dilihat setelah 3 bulan pemakaian.
- Diphencyprone (DPCP): Diberikan dengan cara dioles pada area kebotakan, tetapi obat ini menimbulkan reaksi alergi seperti merah-merah guna mengalihkan sistem imun untuk mengurusi reaksi alergi.
- Anthralin: Obat ini dioleskan pada kulit yang mengalami kebotakan untuk memengaruhi sistem imun dan harus dicuci setelah 1 jam sejak pemakaian.
Temuan tahun 2014 bahwa ruxolitinib oral yang disetujui Food and Drug Administration (FDA), obat untuk mylofibrosis telah memulihkan pertumbuhan rambut beberapa orang yang sudah parah dan lama. Harga obat tersebut sekitar 10.000 USD per bulannya.
Di lain sisi para penderita akan mendadani dirinya sendiri menggunakan rambut palsu untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri, akibat dampak dari Alopecia Areata.
Jika mengalami kerontokan tidak biasa dan tidak wajar, ada baiknya segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan serta penanganan lebih lanju, dan bila terbukti mengidap Alopecia Areata dapat melanjutkan ke pengobatan sesuai prosedur dokter, yaitu:
Pengobatan Alopecia Areata
- Biopsi kulit kepala untuk mendeteksi ketidaknormalan sel kulit kepala dan memastikan penyebab kerontokan atau kebotakan.
- Melakukan tes darah untuk menilai Antinuclear Antibody (ANA), zat besi, hormon tiroid, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Testosteron, C-reactive Protein, Sedimentasi eritrosit.
Mengatasi stres pun dapat membantu mencegah penyakit ini. Lakukan hal-hal yang bisa meredakan stres seperti liburan, istirahat cukup, makan makanan sehat dan bergizi, serta rutin memeriksakan diri ke dokter guna menjaga kesehatan serta mendeteksi bila ada penyakit sejak dini.
Sumber gambar: Gambar Alopecia Areata | Flickr - Hole BioPic 05 F