Apakah Malas Sebuah Penyakit Sehingga Kita Sering Menunda?

Rasa malas menyebabkan tugas harian terasa berat sehingga kita sering menunda untuk mengerjakannya. Mengapa hal ini terjadi? Apakah malas sebuah penyakit?

Apakah Malas Sebuah Penyakit Sehingga Kita Sering Menunda?
Malas

Melakukan tugas sehari-hari kadang terasa berat bagi kita. Baik itu tugas rumah maupun tugas sekolah. Kita sering menunda-nunda untuk mengerjakannya dengan alasan belum ada mood dan kurang motivasi. Kemudian pada akhirnya, kita lalai untuk mengerjakan tugas atau kita malas mengerjakannya. Mengapa kita sering merasa demikian? Apakah karena malas itu suatu penyakit?

Sebenarnya kurangnya emosi, motivasi atau antusiasme dalam melakukan  suatu kegiatan biasa disebut dengan apati. Dikutip dari health.detik.com, apati merupakan penanda berbagai penyakit. Pada penelitian tahun 2009 yang dilakukan di Amerika mencatat apati merupakan gejala dari 33 kondisi sekaligus. Apati ditemukan pada pasien Parkinson, penyandang multiple sclerosis dan lansia dengan gangguan jantung. Bahkan bisa juga pada orang sehat, meski kadarnya kecil.

Hubungan terkait motivasi dan rasa malas pernah diteliti Oxford University menggunakan MRI, alat yang menunjukkan gambaran belahan otak manusia. Hasil scan menunjukkan ketika orang memutuskan untuk melakukan sesuatu atau berkeinginan, area premotor pada otak akan menyala dan titik lain di otak yang mengendalikan gerakan tubuh aktif. Sebaliknya, pada orang malas, area promotor otak tidak menyala sehingga tidak memunculkan sinyal untuk menggerakan tubuh.

Artinya, perintah otak untuk “membuat keputusan melakukan sesuatu menjadi sebuah gerakan” tidak dilakukan pada orang malas, sehingga timbul perasaan mager, lelah dan lemas karena otak diharuskan berusaha lebih keras untuk mengubah keputusan tidak bergerak menjadi tindakan untuk bergerak.

Hal tersebut juga menjelaskan saat kita malas dan tiba-tiba terbersit keinginan melakukan sesuatu, kemudian tindakan tersebut dilakukan, tubuh kita akan terasa lebih ringan. Namun saat tindakan tidak dilakukan, tubuh kita akan terasa lebih berat dan kita semakin malas melakukan suatu hal. Kesimpulannya malas atau tidaknya diri kita tergantung pada keputusan kita sendiri.

Keputusan apakah kita akan melakukan suatu kegiatan atau tidak tergantung pada kehendak diri kita sendiri.Kalau kita ingin, kita akan melakukannya dan sebaliknya, saat tidak ingin, kita tidak akan melakukannya. Keputusan berpengaruh terhadap kerja otak untuk mengaktifkan sinyal bertindak . Rasa malas yang terjadi berasal dari diri kita sendiri yang tidak ingin melakukan suatu kegiatan. Dapat disimpulkan bahwa rasa malas bukanlah penyakit. Justru menjadi sumber penyakit.            

Berbagai penyakit yang dapat timbul jika rasa malas terus dipelihara. Anda dapat terkena sembelit, nyeri lutut, mudah stress, kepala pusing, mudah lupa, gangguan tidur bahkan penyakit yang berbahaya seperti obesitas, diabetes dan hipertensi.

 

BACA JUGA:

Waspada, Inilah 5 Kebiasaan Toxic yang Dianggap Normal Banyak Orang

  

Sumber gambar : Foto oleh Dương Nhân: https://www.pexels.com/id-id/foto/kucing-orange-tabby-di-tempat-tidur-2817422/