Selfish Tak Selamanya Negatif! Bagaimana Bisa?

Pernah dengar kata selfish? Ketika seseorang sibuk mementingkan diri sendiri, tak perduli orang lain. Rupanya selfish bisa menjadi hal positif dan negatif, loh!

Selfish Tak Selamanya Negatif! Bagaimana Bisa?
Photo from Pixabay

Kata selfish sering kali diartikan sebagai sifat egois atau mementingkan diri sendiri, dan biasanya mempunyai konotasi negatif. Namun, di era tuntutan hidup terus meningkat dan orang kerap diharapkan selalu memprioritaskan orang lain, adakalanya menjadi sedikit selfish justru bisa jadi hal yang baik.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, apakah benar menjadi selfish selalu buruk? Atau ada kondisi-kondisi tertentu di mana selfishness dapat membantu kita bertumbuh?

Selfish yang Positif vs Selfish yang Negatif

Memahami apa itu selfish mungkin bisa dimulai dari bagaimana membedakan antara selfish yang sehat dan yang berlebihan. Selfish positif ialah saat seseorang mengambil waktu untuk dirinya sendiri demi menjaga kesejahteraan fisik atau mental. Misalnya, memilih untuk beristirahat daripada terus bekerja tanpa henti, atau mengatur batas waktu agar bisa menghabiskan waktu untuk hal-hal yang disukai. Selfish dalam arti ini sebetulnya bisa dibilang self-care atau merawat diri.

Sedangkan selfish negatif ialah saat seseorang memprioritaskan dirinya dengan cara yang merugikan atau mengabaikan kepentingan orang lain, terutama dalam konteks hubungan atau tanggung jawab sosial. Misalnya, enggan berbagi karena merasa dirinya yang paling berhak. Inilah selfish yang biasanya mendapat stigma, karena sikap ini sering dianggap merusak dinamika sosial.

Mengapa Selfish Kadang Dibutuhkan?

Ada ungkapan berbunyi, “You can’t pour from an empty cup,” yang berarti kita tidak bisa memberi atau melayani dengan baik jika kita sendiri merasa kelelahan atau kurang bahagia. Untuk bisa memberikan yang terbaik bagi orang lain, kadang kita harus mengisi energi dan merawat diri terlebih dahulu. Di sinilah selfish dalam batas sehat memainkan perannya.

1. Menjaga kesehatan mental dan fisik: Jika terus-menerus memaksakan diri untuk menyesuaikan harapan orang lain, kita bisa mengalami stres atau burnout. Mengambil waktu untuk diri sendiri membantu menenangkan pikiran dan mengisi ulang tenaga.

2. Membantu memahami diri sendiri lebih baik: Dengan memberi ruang untuk memprioritaskan diri, kita jadi lebih mengenal apa yang kita inginkan, apa yang membuat kita bahagia, dan bagaimana kita ingin tumbuh. Ini penting untuk menghindari perasaan hilang arah atau merasa kosong.

3. Mengembangkan empati yang lebih baik: Selfish yang positif bisa membimbing kita untuk lebih menghargai batasan kita sendiri, dan dengan demikian lebih memahami serta menghargai batasan orang lain. Jika kita paham bagaimana cara menjaga diri sendiri, kita akan lebih bisa mendukung orang lain dengan cara yang sehat.

Menemukan Batasan Selfish yang Sehat

Tentu saja, tidak mudah untuk selalu tahu kapan kita perlu selfish dan kapan harus melepaskan ego demi orang lain. Berikut beberapa tips untuk membantu mengenali batasan selfish yang sehat:

- Tanya pada diri sendiri: Apakah tindakan ini bisa menyakiti atau merugikan orang lain? Jika ya, mungkin itu saatnya untuk meninjau kembali keputusan kita.

- Evaluasi hasil jangka panjang: Jika sikap selfish kita bertujuan untuk mengembangkan diri atau menjaga kesejahteraan, dampaknya akan terasa positif dalam jangka panjang. Namun, jika selfish tersebut menyebabkan ketegangan dalam hubungan atau konflik yang tak perlu, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan pendekatan yang berbeda.

- Berkomunikasi dengan jujur: Jika butuh waktu untuk diri sendiri, sampaikan dengan jujur dan sopan pada orang sekitar. Orang-orang akan lebih mudah memahami jika kita terbuka tentang kebutuhan kita tanpa harus mengabaikan mereka.

Dengan demikian, jadilah selfish yang sehat. Memprioritaskan diri sendiri bukan berarti mengabaikan orang lain, tetapi memberi waktu untuk menjaga diri agar bisa hadir lebih baik bagi orang sekitar. Selfish yang berlebihan dan tanpa memperhatikan dampak pada orang lain tetap harus dihindari.