Penyebab Perut Buncit Yang Tanpa Sadar Sering Kita Lakukan Dalam Aktivitas Sehari-Hari!
Kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari, bisa saja tanpa sadar dapat menyebabkan perut buncit yang lumayan mengganggu penampilan. Perlu kita cari tahu penyebabnya sehingga tubuh akan tetap ideal.

Perut buncit sudah menjadi masalah yang umum dihadapi oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Selain membuat mengganggu penampilan, perut buncit juga dapat menjadi sinyal adanya masalah kesehatan. Berikut beberapa penyebab mengapa perut menjadi buncit, disertai penjelasannya.
1. Kelebihan Kalori
Salah satu penyebab utama terjadinya perut buncit yakni konsumsi kalori berlebih. Saat kita mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang berhasil dibakar oleh tubuh, kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak. Lemak seringkali terakumulasi di bagian perut. Makanan tinggi kalori, misalnya makanan cepat saji, camilan manis, dan minuman soda, dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Oleh sebab itu, penting bagi kita menjaga pola makan serta mengetahui kalori yang bisa kita konsumsi setiap hari.
2. Pola Makan Tidak Sehat
Makanan yang mengandung banyak gula dan karbohidrat sederhana juga dapat menyebabkan perut buncit, misalnya roti dan makanan manis. Makanan ini mudah dicerna, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Ketika kadar gula darah naik, maka tubuh akan memproduksi insulin berjumlah besar. Insulin yang berfungsi untuk menyimpan kelebihan glukosa sebagai lemak, bila terlalu banyak, maka akan meningkatkan lemak di perut.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Ketika seseorang lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk dan tidak banyak bergerak, bisa memperlambat metabolisme tubuh. Aktivitas fisik yang sedikit membuat proses pembakaran kalori rendah, membuat lemak semakin terakumulasi di area perut. Berolahraga secara teratur bukan hanya membantu membakar kalori, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi stres, juga meningkatkan mood.
4. Stres dan Hormon
Ketika kita merasa stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam kadar tinggi. Peningkatan kadar kortisol ini akan meningkatkan nafsu makan serta keinginan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula. Mereka cenderung mencari makanan sebagai pelarian, yang menyebabkan penumpukan lemak di perut. Kortisol juga dapat menyebabkan tubuh menyimpan lemak di perut yang lebih berbahaya bagi kesehatan, yang dikenal sebagai lemak visceral.
5. Kualitas Tidur Buruk
Kualitas tidur yang buruk berdampak negatif pada kesehatan dan berat badan. Kurang tidur akan mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan. Misalnya hormon ghrelin yang meningkatkan nafsu makan dan leptin yang menekan nafsu makan. Ketika tidur kita kurang cukup, maka ghrelin meningkat dan kita pun akan merasa lebih lapar. Sementara itu leptin menurun. Hal ini berujung kita mengonsumsi lebih banyak makanan yang berpotensi menyebabkan perut buncit.
6. Usia dan Perubahan Hormon
Semakin bertambahnya usia, metabolisme tubuh cenderung lambat. Perubahan hormonal juga akan terjadi. Pada wanita, penurunan kadar estrogen dalam masa menopause bisa menyebabkan peningkatan lemak perut. Hal tersebut terjadi karena perubahan distribusi lemak biasanya terjadi pada wanita saat mengalami menopause. Bagi pria juga akan mengalami penurunan testosteron seiring bertambahnya usia, sehingga menyebabkan penumpukan lemak di area perut.
7. Kondisi Kesehatan Tertentu
Kondisi kesehatan tertentu juga dapat menjadi salah satu penyebab perut buncit. Misalnya sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan penyimpanan lemak di perut pada wanita. Ada juga hipotiroidisme, ketika kelenjar tiroid tidak cukup memproduksi hormon yang memperlambat metabolisme. Jika merasa perut buncit disertai gejala lain misalnya kelelahan, perubahan suasana hati, atau gangguan tidur, segera konsultasikan dengan dokter.
Perut buncit bisa dipicu oleh banyak faktor, pola makan yang tidak sehat hingga kurangnya aktivitas fisik, stres, dan perubahan hormonal. Untuk mencegah dan mengatasinya penting untuk menjaga pola makan, melakukan aktivitas fisik, juga menjaga kualitas tidur. Dengan demikian, selain menghindari perut buncit, akan mengurangi resiko masalah kesehatan di masa mendatang.