Mitos atau Fakta, Jongkok Setelah Olahraga Mengakibatkan Varises?

Sudah begitu sering kita dengar, banyk orang yang mengatakan, "jangan jongkok setelah berolahraga" dengan alasan bisa berakibat pada penyakit varises. Namun, hal ini simpang siur kebenarannya. Maka dari itu, simak penjelasannya lebih dalam.

Mitos atau Fakta, Jongkok Setelah Olahraga Mengakibatkan Varises?
Photo from Pixabay

Penyakit varises atau biasa dikenali sebagai pembuluh darah yang membengkak dan berliku, merupakan masalah kesehatan yang lumayan umum dan banyak ditemui, terutama di kalangan wanita. Banyak yang mempercayai bahwa kebiasaan jongkok setelah berolahraga dapat menyebabkan atau memperparah varises. Namun, penting untuk memahami fakta di balik mitos ini serta bagaimana aktivitas fisik dan posisi tubuh dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah hingga bisa menjadi penyebab varises.

Apa Itu Varises?

Varises terjadi ketika vena, terutama di kaki, mengalami pelebaran dan kerusakan. Pembuluh darah ini tak dapat membawa darah kembali ke jantung dengan efisien, menyebabkan penumpukan darah dan pembengkakan. Faktor-faktor seperti genetika, kehamilan, obesitas, dan gaya hidup yang kurang aktif dapat berkontribusi pada perkembangan varises.

Mitos Jongkok dan Varises

Salah satu mitos yang sangat sering kita dengar di khalayak umum ialah mengatakan bahwa jongkok setelah berolahraga dapat menyebabkan varises. Banyak orang beranggapan bahwa posisi ini memberi tekanan tambahan pada pembuluh darah di kaki, yang dapat memperburuk kondisi varises. Namun, klaim ini tidak sepenuhnya akurat.

Fakta Tentang Jongkok

1. Jongkok dan Sirkulasi Darah

Jongkok sebenarnya justru dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di kaki. Dalam posisi ini, otot-otot kaki dan paha bekerja lebih aktif, yang dapat membantu mendorong darah kembali ke jantung. Ini berpotensi mengurangi risiko pembekuan darah dan memperbaiki aliran darah.

2. Pentingnya Gerakan

Setelah berolahraga, sangat penting untuk menjaga agar tubuh tetap bergerak. Jongkok atau melakukan gerakan ringan bisa mencegah kekakuan otot dan membantu pemulihan. Namun, membiarkan otot beristirahat terlalu lama setelah aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko kram dan cedera.

3. Tidak Ada Bukti Ilmiah

Hingga saat ini, belum ditemukan adanya bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa jongkok setelah berolahraga secara langsung menyebabkan varises. Varises lebih terkait dengan faktor genetik dan gaya hidup, seperti berdiri atau duduk terlalu lama tanpa bergerak.

Perawatan dan Pencegahan Varises

Meskipun jongkok tidak menyebabkan varises, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko pembentukan varises:

1. Aktivitas Fisik Teratur

Melakukan olahraga secara teratur membantu memperkuat otot-otot kaki dan meningkatkan sirkulasi darah. Latihan fisik seperti berjalan, bersepeda, dan berenang sangat dianjurkan agar otot-otot tidak kaku.

2. Hindari Posisi Diam Terlalu Lama

Ketika bekerja dalam posisi duduk atau berdiri dalam waktu yang lama, penting untuk mengambil jeda dan bergerak. Cobalah untuk berdiri, berjalan, atau melakukan peregangan setiap 30 menit, supaya tidak terjadi kram atau kesemutan yang sering kali menjadi gejala awal varises.

3. Gunakan Kaos Kaki Kompresi 

Kaos kaki kompresi dapat membantu mendukung sirkulasi darah dan mengurangi risiko varises, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.

4. Jaga Berat Badan Ideal 

Menjaga berat badan yang sehat mengurangi tekanan pada vena di kaki dan mengurangi risiko perkembangan varises.

Dengan demikian, meskipun ada mitos yang mengaitkan jongkok setelah olahraga dengan varises, penting untuk memahami bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Jongkok bisa menjadi bagian dari rutinitas pemulihan yang sehat jika dilakukan dengan benar.

Melakukan aktivitas fisik, menghindari posisi yang tidak bergerak, dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan mencegah varises. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan jika memiliki kekhawatiran tentang varises atau masalah sirkulasi lainnya.