Micin Membuat Otak Bodoh, Fakta atau Mitos?

Sering kali terdengar di masyarakat sekitar mengatakan bahwa mengonsumsi micin alias MSG membuat otak bodoh. Namun, keberadaan micin ini sudah sejak dulu ada dan tampaknya orang-orang dulu terlihat biasa-biasa saja. Jadi, mengonsumsi micin itu mempengaruhi kecerdasan atau tidak?

Micin Membuat Otak Bodoh, Fakta atau Mitos?
Photo from Pixabay

Micin atau MSG (Monosodium Glutamate) telah lama dikait-kaitkan dengan berbagai anggapan negatif, salah satu yang paling sering sekali didengar adalah mitos bahwa konsumsi micin dapat menyebabkan kebodohan atau menurunkan kemampuan otak.

Sejak awal munculnya micin sebagai penyedap rasa, anggapan ini menyebar luas, terutama di masyarakat Asia. Namun, apakah benar bahwa makan micin bisa memengaruhi kecerdasan? Mari kita pelajari lebih dalam mengenai fakta-fakta ilmiah di balik anggapan ini.

Apa Itu Micin?

MSG alias micin merupakan bahan tambahan makanan yang berfungsi sebagai penyedap rasa, berasal dari asam glutamat. Asam glutamat ialah salah satu asam amino non-esensial yang terjadi secara alami di berbagai jenis makanan, seperti tomat, keju, daging, dan susu.

MSG pertama kali diperkenalkan di Jepang oleh seorang ilmuwan bernama Kikunae Ikeda, yang menemukan bahwa glutamat memberikan rasa umami atau gurih, yang sering kali sulit diperoleh dari bahan alami.

Micin digunakan secara luas dalam industri makanan, baik di restoran maupun produk olahan, karena kemampuannya untuk meningkatkan cita rasa. Dalam jumlah yang wajar, MSG dianggap aman oleh berbagai badan kesehatan dunia, termasuk FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).

Asal Mitos “Micin Bikin Bodoh”

Anggapan bahwa micin bisa menurunkan kecerdasan atau membuat “bodoh” muncul sekitar pada tahun 1960-an ketika para peneliti melakukan studi pada tikus. Dalam penelitian tersebut, tikus diberikan dosis MSG yang sangat tinggi, jauh melebihi asupan manusia sehari-hari.

Hal ini mengakibatkan tikus mengalami kerusakan pada sarafnya. Meskipun begitu, dosis yang diberikan dalam studi ini tidak realistis untuk konsumsi manusia, dan tikus serta manusia memiliki metabolisme yang sangat berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak dapat diartikan langsung terhadap manusia.

Fakta Ilmiah tentang Micin dan Otak

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa MSG dalam dosis yang wajar aman untuk dikonsumsi dan tidak memiliki efek merugikan pada otak manusia. WHO, FDA, dan EFSA (European Food Safety Authority) menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi sebagai bahan tambahan makanan. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan pada manusia, tidak ada bukti yang kuat untuk menunjukkan bahwa MSG dapat menyebabkan penurunan daya ingat, kebodohan, atau gangguan pada otak.

Namun, ada sekelompok kecil orang yang sensitif terhadap MSG dan mengalami gejala seperti sakit kepala, mual, atau kesemutan setelah mengonsumsinya. Fenomena ini disebut sebagai Chinese Restaurant Syndrome karena pertama kali dilaporkan setelah mengonsumsi makanan di restoran Cina yang sering menggunakan MSG. Namun, gejala ini jarang terjadi dan umumnya hanya dialami oleh mereka yang memiliki sensitivitas tertentu terhadap MSG, bukan pengaruh terhadap kecerdasan.

Makan Micin dan Kecerdasan

Kecerdasan atau kemampuan kognitif seseorang lebih dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pola makan secara keseluruhan, aktivitas fisik, kualitas tidur, dan gaya hidup, bukan hanya dari konsumsi MSG. Kebiasaan belajar, keterlibatan sosial, dan stimulasi mental jauh lebih berpengaruh terhadap kesehatan otak dan kecerdasan.

Selain itu, asupan nutrisi yang seimbang dari berbagai jenis makanan, termasuk makanan yang mengandung asam lemak omega-3, vitamin B, dan antioksidan, memiliki dampak lebih besar pada fungsi otak.

Dengan demikian, dari sudut pandang ilmiah, anggapan bahwa micin bisa membuat bodoh adalah mitos tanpa dasar yang kuat. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa konsumsi MSG dapat menurunkan kecerdasan atau menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Konsumsi MSG dalam jumlah wajar tetaplah aman dan tidak memberikan efek negatif pada otak.

MSG bukanlah penyebab dari kebodohan atau penurunan kemampuan berpikir. Namun, menjaga pola makan yang seimbang dan menghindari konsumsi berlebihan dari bahan tambahan makanan apapun tetap merupakan langkah yang bijaksana.